Kertas Limbah
Kertas ini dibuat dari kertas-kertas yang sudah tidak terpakai ( limbah ). Sebenarnya limbah-limbah kertas tadi masih bisa diolah dan dikombinasikan dengan berabagai bahan, yaitu pada waktu proses pembuatan kertasnya. Tujuannya untuk menimbulkan efek yang berbeda dari kertas tadi. Sehingg hasil yang di dapat menjadi lebih indah dan menarik.
Kertas dari Alang-alang
Ini salah satu contoh kertas daur ulang yang dibuat dari jenis rumput alang-alang. Ukuran kertas setara dengan ukuran kertas HVS jenis Folio atau A4.
Kertas dari Rumput Gajah
Untuk lebih lengkapnya download di link berikut :
http://www.ziddu.com/download/7073674/KertasLimbah.doc.html
Bahan Dasar Kertas Daur Ulang
Di dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua jenis yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non produktif.
Ini merupakan salah satu contoh bahan dari limbah koran yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi kertas dengan hasil yang berbeda. Di dalam proses pembuatan kertas daur ulang dari limbah koran maupun limbah kertas lainnya, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kertas limbah tadi di potong kecil-kecil kemudian direndam di dalam air kurang lebih satu hari, baru kemudian setelah lunak kemudian di blender sampai menjadi bubur kertas. Setelah semua menjadi bubur, proses selanjutnya adalah di cetak dengan menggunakan alat cetak dari kawat kasa yang telah terpasang pada sebuah spanram dengan ukuran kurang lebih 21,5 cm x 33 cm.
Batang pisang juga dapat di olah menjadi kertas, yaitu setelah mengalami proses pengeringan dan pengolahan lebih lanjut. proses pembuatan kertas dari bahan batang pisang pertama-tama yang harus dilakukan adalah, batang pisang tadi dipotong kecil-kecil dengan ukuran berkisar 25 cm, lalu di jemur di bawah terik matahari hingga kering. Setelah batang pisang tadi kering proses berikutnya adalah dengan cara direbus sampai menjadi lunak, namun pada saat proses perebusan sebaiknya di tambah dengan formalin atau kostik soda maksudnya adalah di samping untuk mempercepat proses pelunaan juga untuk menghilangkan getah-getah yang masih menempel pada batang pisang tadi, pada proses berikutnya batang pisang yang sudah lunak tadi disaring dan dibersihkan dari zat-zat kimia tadi baru kemudian di buat bubur ( pulp) dengan cara di blender. Baru kemudian dicetak menjadi lembaran-lembaran kertas.
Alang-alang merupakan jenis rumput-rumputan dan sebagai tanaman non produktif,sebagian orang tanaman ini di anggap salah satu tanaman pengganggu. Tapi bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi alang-alang justru merupakan tanaman yang dapat mengasilkan pendapatan, yaitu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kertas,tentu saja setelah mengalami proses lebih lanjut.
Kotak Perhiasan
Kotak Perhiasan ini terbuat dari kertas daur ulang, dan limbah pertanian. Sejatinya produk ini saya buat dari tanaman hasil pertanian seperti misalnya dari batang pisang, dan rumput alang-alang yang telah saya proses menjadi kertas dan dikombinasi dengan kertas daur ulang.
Untuk hiasannya saya menggunakan bahan rempah-rempah seperti lada, ketumbar, cengkih dll, kenapa saya memilih bahan ini ? disamping mudah di dapat juga memiliki keunikan tersendiri apalagi setelah di tempel dan disusun pada kotak perhiasan ini, ternyata hasilnya tidak mengecewakan justru tampak indah, artistik yang tentu saja unik.
Tempat Tissu
Limbah-limbah kertas maupun tanaman yang tidak produktif ternyata dapat kita manfaatkan atau kita olah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis seperti contoh Tempat Tissu. Tempat Tissu ini terbuat dari kertas limbah / daur ulang,juga dari tanaman alang-alang yang telah diproses menjadi kertas,untuk memperindah tampilan dari tempat tissu ini saya kombinasikan dengan bahan rempah-rempah seperti kayu manis, lada, ketumbar dll, semua bahan yang di gunakan dalam pembuatan tempat tissu ini adalah murni dari bahan alam, kecuali lem sebagai alat perekatnya. Rempah-rempah tadi saya susun sedenikian rupa sehingga terbentuk sebuah hiasan yang menarik dan unik, dan terbentuk satu kesatuan yang artistik.
Minggu, 25 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar